PASANGKAYU — Koordinator Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Provinsi Sulawesi Barat, Jumardi, S.H., M.H. melakukan kunjungan ke Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Pasangkayu, dalam rangka melakukan advokasi dan penguatan sinergi terkait pelaksanaan kegiatan Pendamping Literasi Masyarakat di wilayah tersebut.
Kunjungan ini merupakan bagian dari strategi penguatan peran relawan literasi dalam mendukung gerakan nasional literasi masyarakat, sekaligus menyelaraskan langkah daerah dengan arah kebijakan literasi pemerintah pusat dan provinsi.
Dalam pertemuan tersebut, Jumardi menekankan pentingnya kolaborasi antara Relima dan Dinas Perpustakaan sebagai mitra utama dalam menciptakan ekosistem literasi yang kuat, terarah, dan berkelanjutan.
"Kami hadir untuk memperkuat komunikasi dan menyamakan visi, agar kegiatan pendampingan literasi masyarakat di Pasangkayu bisa berjalan efektif dan berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Jumardi.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan program Gubernur Sulawesi Barat, yang mewajibkan setiap siswa-siswi SMA/SMK sederajat untuk membaca minimal 20 judul buku selama masa studi mereka. Program tersebut tidak hanya sebagai upaya pembinaan literasi, tetapi juga menjadi bagian dari syarat kelulusan siswa di seluruh wilayah provinsi.
"Pendampingan literasi di masyarakat akan sangat mendukung implementasi kebijakan ini, terutama dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memperluas akses terhadap bahan bacaan berkualitas," jelas Jumardi.
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Pasangkayu menyambut baik kunjungan advokasi ini dan menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Relima di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa perpustakaan daerah siap menjadi simpul koordinasi dalam mendorong gerakan literasi yang menjangkau hingga ke pelosok desa.
"Kami mengapresiasi inisiatif dari Relima Sulbar dan siap bersinergi, terutama dalam memperkuat kegiatan literasi sekolah maupun masyarakat agar kebijakan provinsi dapat diimplementasikan secara optimal di Pasangkayu," tuturnya.
Program Pendamping Literasi Masyarakat merupakan bagian dari Program Nasional Relima yang digagas oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dengan tujuan memberdayakan relawan sebagai penggerak literasi hingga ke tingkat komunitas akar rumput.
Kunjungan ini juga menjadi langkah awal dalam menyiapkan Kabupaten Pasangkayu sebagai salah satu wilayah prioritas implementasi Relima tahun 2025, seiring dengan penunjukan Pasangkayu sebagai *pilot project* Relima di Sulawesi Barat oleh Perpusnas.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Perpustakaan dan pemerintah daerah, kegiatan literasi ini diharapkan dapat menjadi gerakan yang inklusif, partisipatif, dan berdampak nyata bagi kemajuan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat Pasangkayu.