Bupati Arsal Aras Akan Panggil Pengusaha Sawit di Mamuju Tengah, Bicara Lowongan Kerja hingga Limbah


MAMUJU TENGAH - Bupati Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat, Arsal Aras, menyambut positif langkah Komisi II DPRD Mateng melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pabrik sawit di Mateng.

Menurutnya, tindakan itu menunjukkan kepedulian terhadap keluhan masyarakat belakangan mengeluhkan bau menyengat dari limbah sawit.

“Saya kira teman-teman di DPRD turun karena ada keluhan warga terkait dugaan pencemaran lingkungan," ujar Arsal saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/4/2025).

"Ini bentuk tanggung jawab terhadap aspirasi masyarakat,” lanjutnya.

Ia menilai, keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mateng dalam sidak menjadi sinyal bahwa pemerintah serius menindaklanjuti masalah ini. 

Bila terbukti ada pencemaran, Arsal memastikan pihaknya tak akan tinggal diam.

“Kalau memang terbukti ada pencemaran, perusahaan harus segera memperbaiki sistem pengelolaan limbahnya. Tapi kalau tidak, tetap harus ada kontrol rutin agar bau limbah tidak mengganggu warga sekitar,” tegasnya.

Tak hanya soal limbah, Arsal juga menyoroti kontribusi perusahaan terhadap daerah yang dinilainya masih minim.

Baik dari segi Dana Bagi Hasil (DBH) maupun program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

“Isu nasional seperti penanggulangan kemiskinan ekstrem juga harus jadi perhatian," pintanya. 

"Misalnya, kalau salah satu penyebab kemiskinan adalah kurangnya lapangan kerja, perusahaan harus hadir memberi solusi dan menyerap tenaga kerja lokal,” tambah Arsal.

Arsal juga menambahkan, pihaknya akan menjadwalkan pertemuan dengan perusahaan sawit untuk membicarakan kontribusi nyata mereka terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Mateng.

Sebelumnya, Komisi II DPRD Mateng telah melakukan sidak ke empat perusahaan sawit.
Yakni, PT Mitra Andalan Sawit (MAS) di Desa Barakkang, PT Surya Raya Lestari 2 (SRL 2) – PT Bhadra Sukses (BDS) di Desa Babana, PT Wahana Karya Mandiri Sejahtera (WKSM) di Tobadak dan PT Prima Nusa Global Lestari di Desa Kambunong.

Sidak ini menyoroti berbagai aspek, mulai dari pengelolaan limbah, program CSR, hingga kelengkapan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja. (*)