Koordinator Relima Sulawesi Barat Lakukan Advokasi ke Dinas Perpustakaan Provinsi, Bahas Peran Strategis dalam Program Sulbar Mandarras


Mamuju, 28 Juli 2025 – Koordinator Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Provinsi Sulawesi Barat, Jumardi, S.H., M.H., melakukan kunjungan resmi ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Sulawesi Barat. Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah advokasi strategis untuk memperkuat keberadaan dan kontribusi Relima, khususnya di Kabupaten Pasangkayu, serta memperluas sinergi dalam pelaksanaan program literasi tingkat provinsi.

Pertemuan ini juga menjadi bagian penting dalam menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Sulawesi Barat tentang kewajiban siswa SMA, SMK, dan SLB membaca 20 buku dalam setahun melalui Program Sulbar Mandarras (Mari Dama-Dama Membaca dan Menulis).
Kepala DPKD Sulbar, Mustari Mula, menyampaikan bahwa Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, telah menginstruksikan Dinas Perpustakaan untuk menyiapkan dua buku bacaan wajib sebagai bahan pendukung pelaksanaan program tersebut pada tahun anggaran 2026. Dua buku tersebut adalah buku tentang Pahlawan Nasional Andi Depu dan Tokoh Hukum asal Sulbar, Baharuddin Lopa.

“Bapak Gubernur secara tegas meminta kami memastikan buku-buku ini tersedia dalam tahun anggaran 2026. Ini sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah provinsi terhadap Program Sulbar Mandarras,” ujar Mustari, Kamis, 24 Juli 2025.

Lebih lanjut, Mustari Mula menyambut baik kedatangan Koordinator Relima Sulawesi Barat dan mengapresiasi kontribusi para relawan dalam mendukung gerakan literasi masyarakat. Ia juga menyampaikan komitmen penuh untuk menjalin kolaborasi dengan Relima dalam berbagai program literasi di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Barat.

Salah satu hasil penting dari pertemuan tersebut adalah rencana pelibatan Relima Sulawesi Barat dalam pembahasan usulan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pelaksanaan kewajiban membaca 20 buku sebagai syarat kelulusan bagi siswa SMA/SMK/SLB. Pihak DPKD menilai, masukan dari para relawan yang telah bekerja langsung di lapangan sangat penting untuk memastikan kebijakan tersebut dapat diterapkan secara efektif dan inklusif.

Koordinator Relima, Jumardi, menyampaikan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh kebijakan literasi ini.

“Kami siap bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam mendampingi sekolah-sekolah dan masyarakat untuk memastikan Program Sulbar Mandarras berjalan optimal. Literasi adalah kunci peradaban,” ujar Jumardi.

Langkah advokasi ini memperkuat sinergi antara pemerintah dan komunitas literasi untuk mewujudkan ekosistem literasi yang berdaya dan berdampak. Relima Sulbar berharap, kolaborasi ini menjadi awal dari penguatan gerakan literasi akar rumput di Sulawesi Barat.