Ketua Stikmar Menyayangkan Pemberitaan Media Terkait Stikmar Tanpa Data yang Benar


Majene, ketua Stikes Marendeng Majene, lagi-lagi mengeluarkan pendapat positif terkait pemberitaan yang akhir-akhir ini sering tertuju pada kampus dalam masa kepemimpinannya. 

Menurut Bu Raehan hal ini merupakan suatu bentuk dinamika yang dianggap membangun. Kritik merupakan suatu kekuatan untuk membangun dan proses memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. 

“kami sangat berterimakasih terhadap beberapa orang yang terus menyempatkan diri hadir dan terus memberikan sebuah kritik yang Dimana kami anggap itu sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap kami. Kritik yang kerap dilayangkan pada kami akhirnya kami jadikan motivasi untuk berbuat lebih baik lagi,” ungkap Bu Raihan dalam wawancara dan klarifikasi terhadap kritik yang dilayangkan pada Institusinya.

Terkait berita dugaan korupsi yang dilayangkan oleh Media Online yang sempat viral lalu dihapus Kembali merupakan suatu bentuk kesyukuran sendiri. Tapi sangat disayangkan bahwa pemberitaan media yang dimaksud tidak mengambil informasi valid dan hanya menimbulkan tanda tanya dalam benak kita semua.

“kami melihat ada berita yang keluar namun berita itu tidak sesuai fakta yang terjadi, maka dari itu saya memanggil ketua prodi dan beberapa mahasiswa yang terlibat untuk menyampaikan pendapat dan klarisifikasi. ada mahasiswa yang mengakui membaca berita tersebut namun tidak pernah merasa memberikan pendapat pribadi kepada awak media,” tutur Raehan

Pemberitaan media yang dimaksud menyampaikan beberapa point seperti tanggapan mahasiswa yang ditekan dan diancam di Kampus merupakan suatu kekeliruan. Tidak pernah ada hal yang terjadi sesuai dengan berita yang dikeluarkan pada tanggal 28 juli 2025.

Dalam hal ini, Kasmania mahasiswa jurusan kebidanan semester 4 menyampaikan pendapatnya. “memang benar sebelumnya ada yang menghubungi saya untuk meminta informasi tentang kegiatan kampus, tapi orang tersebut tidak mengakui dirinya sebagai awak media. Bahkan tidak pernah meminta izin untuk mengangkat hasil percakapan kami di pemberitaan media. Tiba-tiba hasil percakapan saya menjadi opini berita dalam media itu. Saya cukup kaget dan sangat menyayangkan kejadian ini,” ungkapnya.

Selain itu diwaktu yang sama, Ketua Prodi Kebidanan Nur Anita Menyampaikan bahwa pihak kampus tidak terlalu menanggapi pemberitaan yang menyampaikan berita tidak sesuai fakta yang terjadi. 

"Tugas kami adalah menjalankan roda Pendidikan sebagai Langkah baik untuk menanggapi semua bentuk kritikan. Jika memang benar terjadi adanya maka pihak kami akan siap menerima bentuk masukan secara langsung. Namun yang terjadi ialah pemberitaan yang tidak menyampaikan sumber dan data yang jelas” tuturnya.

Perlu diketahui sebelumnya terbit berita terkait dugaan korupsi yang terjadi di kampus Stikmar Majene. Berita yang dikeluarkan pada tanggal 28 Juni 2025 itu dihapus langsung oleh pihak Media terkait dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Dalam berita itu menyampaikan bahwa sumber data yang dimintai keterangan meminta untuk dirahasiakan identitasnya. 

Tapi hal itu segera ditanggapi oleh pihak kampus lalu menemukan bahwa mahasiswa yang dimaksud datang untuk melaporkan bahwasanya ada oknum yang memintai keterangan dan tiba-tiba hasil percakapan itu dimasukan kedalam rilis media. 

Namun sangat disayangkan bahwa pemberitaan yang dimaksud menambahkan beberapa point yang tidak pernah disampaikan oleh mahasiswa tersebut. Seperti Tindakan intimidasi serta penekanan dari pihak kampus yang dinilainya selama ini tidak pernah terjadi selama kami berkuliah di Kampus ini.